Yamapi selalu ingin berkunjung ke New York. Kami menampilkan hal-hal yang dia lihat, sentuh, dan rasakan, langsung dari hatinya.
Yamapi pergi ke Okinawa hanya dengan satu tas sebagai barang bawaannya. Ada apa dengan kali ini? "Tentu saja, aku membutuhkan setidaknya sebuah tas!" Apa isinya? "Sebuah laptop, sebuah music player portable, pakaian. Pakaianku hanya T-shirts. Celana ganti? Nah, aku tidak memerlukannya." Seperti biasa, barang bawaan Yamapi ringan sekali. Secara tidak sengaja, ia membaca sebuah novel karangan Keigo Higashino* di pesawat.
Yamapi juga menerima banyak komentar baik dari penduduk setempat. Setelah mengobrol singkat dalam Bahasa Inggris, mereka berjabat tangan. Pria tampan berganti budaya?
*Keigo Higashino: Penulis novel misteri Jepang, salah satu karyanya adalah Galileo, dan juga Ryusei no Kizuna.
Yang sangat berbeda tentang New York adalah betapa bersinarnya kota ini. Fakta bahwa orang-orang dari berbagai penjuru dunia berkumpul di sini sudah cukup membuatnya bersinar, tapi lebih dari itu, hanya dengan jalan berkeliling aku merasa kalau aku mendengar banyak orang berbicara dalam Bahasa Spanyol. Banyak juga orang di sini yang menggunakan Bahasa Inggris. Di Jepang, jika kau pergi ke tempat jalan-jalan, Roppongi, situasinya mungkin mirip. Tapi di sini, semuanya terdengar seperti bahasa asing, jadi keren sekali. Billboard dan poster-posternya semua dalam Bahasa Inggris juga! Walaupun tepat berada di depan mataku, mereka sepertinya berada di dunia yang jauh sekali. Di sisi lain, bagi orang Amerika, kanji sepertinya tampak eksotik. Banyak orang yang dengan percaya dirinya menggunakan tato dengan kata-kata yang tidak masuk akal... seperti "yume" (mimpi). Mereka memilih kata-kata yang tidak akan digunakan orang Jepang, mungkin karena mereka pikir desainnya bagus. Aku pikir kalau itu adalah perasaan yang sama denganku saat melihat billboard dalam Bahasa Inggris.
Sebagai orang Asia, aku dapat membedakan mana yang orang Cina atau Korea, tapi aku dengar sulit bagi orang lain untuk membedakannya. Tapi, orang yang sempat berbincang denganku bertanya bagaimana mengucapkan "terima kasih" dalam Bahasa Jepang, yang artinya dia tahu hanya dengan melihatku, kan? Apakah aku benar-benar terlihat seperti orang Jepang? Kadang-kadang, aku berpikir aku sedikit terlihat seperti orang Thailand?! Aku menggunakan kacamata hitam, tapi tetap saja, malah membuat semakin berbeda! Itu adalah misteri.
Pusat kota New York, sebagaimana yang aku alami dan lihat secara langsung, mirip dengan yang aku bayangkan. Seperti yang digambarkan di foto-foto dan film-film, ada perasaan kuat bahwa inilah New York yang menyebarkan semua pertunjukan dan hal-hal di dunia entertainment ke seluruh dunia. Ketika kau menjejakkan kaki ke area yang berbeda, terdapat perasaan yang berbeda di setiap tempat, dan itu sungguh menarik. Aku terkejut ketika aku tahu bahwa walaupun di sini masih musim gugur, tapi sangat dingin. Aku jamin, musim dingin pasti sangat beku. Jika aku datang saat musim dingin, aku akan datang secara pribadi sehingga aku bisa keluar kapan pun aku mau dan kembali ke hotel ketika hari sudah mulai dingin, ha2.. Aku ingin menghabiskan waktuku dengan bebas, belajar menari, dan pergi ke bar yang berbeda.
Selain dari itu, aku sangat puas mencapai tujuanku untuk makan hotdog. Aku makan tiga buah hanya dalam dua hari, ha2.. Semuanya enak, tapi aku dapat mengatakan, lidah orang Amerika tidak cocok denganku sama sekali!! Karenanya aku dapat mengatakan dengan percaya diri kalau makanan Jepang adalah yang terbaik di dunia! Dibandingkan dengan masakan lain di dunia, baik dalam hal penampilan masakan dan penyajiannya, orang-orang Jepang sangat elegan. Di Jepang, baik pelanggan atau pelayan sangat memperhatikan hal ini. Di Amerika, itu hanyalah sebuah makan malam... dan pelayanku menggunakan sebuah piring penuh dengan makanan agar ada tempat kosong di mejaku untuk piring lainnya! Aku pergi restoran cepat saji juga, tapi... tidak ada makanan yang menggunakan teriyaki! Aku memperbaharui penghargaanku terhadap betapa hebatnya Jepang. Walaupun demikian, ada sandwich yang sangat lezat ketika aku di Harlem. Perjalanan ini menyadarkanku hal baru, yaitu bahwa sandwich terasa lebih enak ketika dimakan bersamaan dengan minum kopi, dan bola nasi dimakan bersama dengan minum teh hijau!
Ketika aku jauh dari Jepang, aku selalu dihampiri oleh keinginan untuk mengerti tentang negeriku sendiri lebih dalam. Aku mencatat tentang setiap tempat dan momen yang menyentuhku, dan aku banyak memfoto. Dengan tetap bersiap dan memasang antena untuk mengumpulkan hal-hal yang menarik, kejadian yang tidak sengaja terjadi tumbuh menjadi sebuah kebutuhan. Ketika aku sangat sensitif, antenaku tidak mau melepaskan apa yang sudah ditangkapnya. Perasaan itu membantuku untuk terus tumbuh dan menjadi orang yang baru. Bagiku, dorongan besar saat ini adalah karena ini adalah tahun Kerbau. Ketika aku pertama kali memasuki Johnny's, juga dalam tahun Kerbau. Tahun ini, aku datang ke New York juga di tahun Kerbau. Tidakkah kau pikir sangat mudah untuk percaya bahwa sesuatu akan terjadi di tahun yang sama dengan zodiak kelahiranmu? Perasaan yang sangat luar biasa menemukan bahwa ada sebuah tahun di dalam siklus ini di mana kau memiliki koneksi yang kuat dengannya! Aku pikir kau harus memperhatikan kesempatan baik yang datang padamu.
INFORMASI
Single solo Yamapi, LOVELESS, dan PVnya disiapkan di New York. "Semuanya berjalan baik dengan atmosfer pahit manisnya cinta. Menggunakan kekuatan pemandangan yang indah di sini, hasil yang dicapai lebih dari 100% hebat. Lagu ini memiliki musik, koreografi, dan penampilan yang berbeda dibanding yang lain. Aku harap kalian akan mendengarkannya dan menghabiskan beberapa waktu di dunia ini dengan mendengarkan lagu ini."
seventeen_0409
Jumat, 01 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar