Rabu, 08 September 2010

Only Star edisi 2 Agustus 2010

cr: kyara via watchful21


Single solo dirilis setelah sekian lama!
Yamashita Tomohisa
Inilah “Teori tentang Idola”

Single (solo) Yamashita Tomohisa (NEWS) dirilis sejak musim gugur 2009!
Berbagai macam pemikiran dan sisi kehidupannya dikemas dalam lagu ini.

One in A Million memiliki kekhususan di dalamnya. Liriknya dalam Bahasa Inggris dan musiknya berirama dance, namun tidak membuat pendengarnya pergi (bosan).
Yamashita: Tentu saja mereka tidak akan pergi (bosan), ha2.. Menurutku, aku harus mencoba tantangan ini. Aku sudah mengenal lagu ini sejak setengah tahun yang lalu. Ketika pertama kali mendengarnya, menurutku baik tempo dan iramanya sangat enak, dan aku suka perasaan semangat yang diberikan di chorus lagunya. Musiknya memang musik barat, tapi melodinya sesuai (dapat diterima orang Jepang, -z-). Lagu-lagu di musik barat akhir-akhir ini memiliki pola yang selalu sama, tapi lagu ini mempunyai perbedaan kunci nada, jadi enak untuk didengar. Memikirkan bahwa aku langsung menyukainya dalam sehari, walaupun sudah 6 bulan berlalu, namun aku tetap saja suka mendengarkannya sekarang. Meskipun aku bosan akan lagu-lagu yang lain, lagu ini tetap aku sukai.

Ini jenis musik yang kau dalami sekarang, kan?
Yamashita: Begitulah. Itulah kenapa aku mengaransemen lagu, baik lirik dan musiknya dengan caraku sendiri.

Bagaimana dengan liriknya?
Yamashita: Aku lebih ingin lagunya enak didengar daripada bermakna mendalam. Walaupun jika liriknya dalam bahasa Jepang dan memiliki makna yang bagus, tapi aku akan lebih memilih kata-kata yang akan berharmoni dengan musiknya.

Kau menyanyikan lirik dalam Bahasa Inggrisnya secara alami tanpa melebih-lebihkan. Itu sangat seperti dirimu.
Yamashita: Tapi itu sangat sulit, ha2.. Dan benar, aku memang tidak ingin melebih-lebihkannya.

Sejak single solo keduamu, Loveless, seleramu terhadap musik barat terlihat.
Yamashita: Dan belum berubah sejak saat itu. Sudah beberapa tahun ini, dikarenakan lingkungan di sekitarku, aku menjadi menyukai musik barat. Aku memiliki banyak teman pria yang masuk ke Sekolah Internasional, jadi aku mendapat banyak informasi. Bersama mereka, yang menyenangkan adalah saat mengomentari musiknya, bukan lirik, seperti “Musiknya keren sekali, ya?” Tapi, sekarang, negara-negara Asia lain juga lebih terdengar Amerika-is. Contohnya, Kpop, memiliki aransemen musik yang lebih rumit. Di Jepang, aku selalu menyukai musik dari Sazan (Southern All Stars). Aku, sebenarnya menyukai berbagai musik.

Lagu kedua di single ini adalah Kuchizuke de Adios, yang juga merupakan lagu yang populer.
Yamashita: Betul. Salah satu konsep single ini adalah memiliki berbagai genre lagu berbeda untuk didengarkan. Lagu ini aku pilih karena memikirkan fans akan menyukainya, tapi aku juga menyukainya. Lagipula, ini musim panas, kau jadi ingin menari, kan? Kali ini, kami berencana memasukkan 5 buah lagu (di Edisi Reguler), namun lagunya berbeda genre satu sama lain. Setidaknya satu orang akan menyukai satu lagu.

Kuchizuke de Adios adalah lagu yang merupakan lanjutan dari Seishun Amigo dan Daite Senorita, kan?
Yamashita: Yeah. Itu semua lagu yang populer, dan di lagu ini juga ada Bahasa Spanyolnya. Menurutku, aku bisa menyanyikan lagu jenis ini karena aku Johnnys. Mungkin bisa dibilang, ini adalah tradisi Johnnys. Bagiku, hal ini sesuatu yang luar biasa, jadi aku akan tetap melakukannya (jika memang ada lagu jenis ini lagi lain kali, -z-).

Oh, begitu!
Yamashita: Penyanyi biasa tidak akan menyanyikan lagu dengan melodi dan judul seperti ini, kan? Walaupun diriku sendiri bertanya-tanya, “Apa-apaan ini Kuchizuke de Adios?”, ha2.. Namun, akan memiliki efek dan akan menempel di ingatan orang-orang, karena tidak ada penyanyi lain yang melakukannya.

Rasanya lagu-lagu dance populer terdengar kembali di DNA orang Jepang, ha2..
Yamashita: Mungkin ini suatu pengkhianatan bangsa, ha2.. Jadi, aku dan Kame (Kamenashi Kayuza) yang menyanyikan Seishun Amigo, akan mengatasinya bersama dan melanjutkan tradisi ini, ha2..

Ha2.. Kau berusaha menyeimbangkan dengan baik ya. Apa pun itu. Bahkan dalam musik, contohnya, kau tidak hanya melakukan yang ingin kau lakukan.
Yamashita: Karena itu akan sia-sia, kan? Aku ingin memberi kebaikan dari hal-hal yang aku lakukan. Dan aku juga ingin melalukan sesuatu yang baru yang aku suka dan membawa perubahan. Selalu ada dua sisi itu.

Berbicara tentang keseimbangan, aura juga muncul selama performance langsung. Aura seorang idola berbeda tergantung orangnya, tapi kau membuatnya keluar secara alami.
Yamashita: Kau tahu, aura itu adalah bagaimana kau bersikap cool. Yaitu bagaimana kau melakukan sesuatu secara kasual di depan banyak orang tanpa merasa malu melakukannya, ha2.. Namun, bagiku, seseorang yang sangat baik dalam bernyanyi dan menari adalah hal yang paling cool. Bukan menari dengan menonjolkan berbagai gaya, tapi menari dengan segenap hati.

Antusiasme yang kau tunjukkan saat menari sangat terlihat, tapi kau kelihatannya tidak berkeringat. Kau sangat maskulin, tapi juga tampak fleksibel.
Yamashita: Jika aku terlalu menunjukkan emosi saat menari, maka kekuatannya justru akan hilang. Namun jika dancernya menari dengan segenap kekuatan, dan aku, - yang bernyanyi di tengah -, kelihatan tidak tenang dan percaya diri, aku pikir itu juga tidak akan enak untuk dilihat. Itulah kenapa, walaupun aku sedang dalam kekuatan penuh, aku ingin melakukannya secara tidak berlebihan. Seimbang itu sangat penting. Itu berlaku untuk segala hal. Contohnya, jika kau terlalu banyak makan sayur, itu akan tidak baik. Dan seberapa enak pun suatu makanan, jika kau makan terlalu banyak, maka itu tidak baik untuk kesehatanmu. Seperti itu, kan? Ha2..

Kau benar-benar seseorang dengan banyak pertimbangan, ya..
Yamashita: Yeah, aku sangat menghargai objektivitas. Contohnya, dalam musik juga. Saat aku memiliki pengalaman (dalam musik, -z-) yang lebih banyak, meskipun aku harus bekerja lebih keras dan lebih baik, akan tiba saatnya nanti musik barat terlihat sangat alami pada diriku. Untuk saat ini, saat aku menyanyikan musik barat, kelihatannya tidak cocok, kan? Karenanya, aku akan melakukan sesuatu dengan itu (musik barat, -z-) agak cocok denganku (di masa depan nanti).

Apakah kau akan menjadi jurinya?
Yamashita: Untuk pertama-tama, memang aku. Aku berusaha seobjektif mungkin melihat diriku sendiri. Setelahnya, aku akan mendengar pendapat dari para staf. Seperti kali ini, aku tidak memilih semua lagu sendiri, tapi ada 2 eksekutif produser dan mereka masing-masing merekomendasikan satu lagu.

Berbicara tentang solo dengan musik yang kau inginkan, banyak artis di luar sana yang ingin mengekspresikan diri mereka dan melakukan sesuatu dengan caranya sendiri..
Yamashita: Well, jika memilih semuanya sendiri, untuk apa memiliki 2 orang eksekutif produser, kan? Mereka benar-benar memikirkan musik apa yang bagus dan cocok untukku. Jadi, aku menerimanya juga. Kemudian, barulah pepatah, “Serahkan saja padaku”, terasa benar. Aku puas jika satu lagu yang cocok dengan seleraku dimasukkan. Tidak hanya diriku, aku juga ingin para staf yang mendengarnya merasa senang.

Kau sangat menghargai orang-orang di sekitarmu, ya..
Yamashita: Meskipun aku seperti itu, tapi jika aku sedang bad mood, aku bisa membuat orang lain kesal. Seperti ketika aku tidak cukup tidur, atau ketika aku ingin cepat tidur, aku bisa mengatakan hal-hal yang egois tiba-tiba, ha2..

Benarkah? Ha2..
Yamashita: Tapi aku meminta maaf esok harinya, ha2..

Di wawancara sebelumnya, yang menarik adalah penyataanmu. “Aku ingin menjadi no. 1 di Asia” dan “Di dalam drama aku hanya ingin menjadi pemeran utama”. Kau mengatakannya dengan cool namun sangat antusias, itulah kenapa itu menjadi sangat menarik.
Yamashita: O~h, ha2.. Tentang masalah pemeran utama, sekarang sudah berubah. Tidak hanya pemeran utama, tapi pemeran pendukung yang dapat menonjolkan pemeran utama justru lebih keren. Di dalam musik juga, melakukan solo sangat menyenangkan, tapi ada beberapa hal yang hanya dapat kau lakukan dalam suatu grup. Aku ingin mempelajari sesuatu yang berbeda dari sisi yang berbeda.
Dan tentang menjadi “No.1 di Asia”, itu adalah mimpiku. Menurutku, adalah hal yang baik untuk memiliki mimpi yang besar.

Menurutku juga begitu, tidak hanya satu-satunya, tapi keinginan untuk menjadi No. 1 itu sangat maskulin.
Yamashita: Jujur. Lagipula, contohnya saja, aku akan sangat senang jika rating dramaku tinggi. Benar bahwa, “isi cerita lebih penting daripada sebuah angka”, tapi jika kita memiliki keduanya, bukankah menurutmu itu lebih baik?

Kau sangat benci kalah ya?
Yamashita: Aku sangat benci kalah! Ha2.. Karenanya, aku lebih baik jika ada stimulus. Aku tipe orang yang akan maju jika merasa frustasi.

Kau memiliki rival?
Yamashita: ... Tidak ada yang spesifik.

Contohnya, Ikuta Toma-kun?
Yamashita: Tentu saja aku mendapat banyak stimulus darinya. Di satu sisi dia rivalku, tapi dia lebih sebagai teman masa kecil bagiku.

Ngomong-ngomong tentang itu, beberapa waktu lalu kau makan bersama Ikuta-kun dan Oguri Shun-kun. Kalian bertiga sangat bersemangat membicarakan tentang akting, kan?
Yamashita: Aku lebih banyak menjadi pendengar. Aku sadar bahwa aku tidak begitu antusias. Entahlah, aku merasa aku tidak cocok berakting lagi, ha2.. Tapi aku suka konser. Aku lebih banyak memikirkan tentang konser daripada akting.

Seperti mengatur sebuah acara (live)?
Yamashita: Yeah. Mengatur acara live sangat menyenangkan. Akting adalah sesuatu yang kau lakukan dengan perasaan, “Karakter ini sepertinya begini”, tidak banyak lahan untuk berpikir, kan? Itu sangat dalam dan menarik juga, tapi... Sebuah acara live terasa lebih bebas dan hebat. Rasanya seperti aku bisa melakukan apa saja, hampir seperti bisa melakukan suatu revolusi.

Kau sangat menyukainya, ya,, ha2..
Yamashita: Walaupun kau berbicara tentang akting, tidak ada hal yang benar-benar tepat tentang itu, kan? “Karakter ini seperti ini” “Tidak, kau salah”. Jawaban seperti itu tidak akan pernah ada, itulah kenapa aku lebih banyak diam, ha2..

Itu adalah kepribadian, kan? Ninomiya-kun (Arashi) kelihatannya juga termasuk dalam grup “Aku tidak membicarakan tentang akting”
Yamashita: Aku mungkin seperti Ninomiya-kun. Seperti, meskipun kita membicarakan hal itu, namun jika pada akhirnya aku tidak bisa mempraktikkannya, maka itu menjadi tidak berarti. Ninomiya-kun lebih calm daripada aku. Aku sangat menyukainya.

Berbicara tentang Yamashita-kun, ada kesan bahwa kau adalah seorang yang penyayang. Tentu saja kepada staf dan keluargamu, tapi kau juga memiliki rasa cinta tersendiri kepada fans-fansmu. Bahkan di nikki Johnnys, kau menulisnya setiap hari.
Yamashita: Tapi kadang-kadang aku tidak menulis juga. Aku mengusahakan sebisanya untuk menulis setiap hari.

Karena kau ingin menyenangkan semua orang?
Yamashita: Mungkin memang karena itu. Jika bukan karena orang lain, aku tidak akan mungkin melakukannya. Aku tidak mungkin terus menulis nikki jika itu untuk diriku sendiri.

Apakah itu juga berlaku untuk hal-hal yang lain?
Yamashita: Tentu saja saat melakukan konser sebagiannya adalah untuk diriku sendiri. Proses saat membuat konser, perasaan saat bekerja sama dengan staf, perasaan puas saat berakhirnya konser, semuanya terasa menyenangkan. Melakukannya dengan serius, menciptakan ambisi yang semakin tinggi adalah hal yang bagus. Tapi, ketika aku bisa enjoy saat menyenangkan penonton, itu adalah hal yang terbaik. Dunia hiburan adalah untuk menyenangkan orang lain, tapi seseorang yang sangat semangat bisa saja masuk ke dalamnya, dan dia justru mencerahkan dunia, kan? Seseorang dari pertanian bisa saja datang ke konserku dan berpikir, “Baiklah! Ayo, semangat dan tanam lebih banyak tanaman!” Itulah kenapa, aku ingin melakukan yang terbaik dengan apa yang bisa aku lakukan sekarang. Give it my all.

Perasaan itu sangat mendukung keseimbangan, kan? ... Mendengarmu berbicara seperti itu, sepertinya kau akan menjadi seseorang yang baru, seseorang yang tidak pernah kami lihat sebelumnya, seorang bintang kelas atas.
Yamashita: Di satu sisi, aku ingin menjadi seorang bintang, tapi di sisi lain, aku sadar aku bukanlah seorang bintang. Kadang-kadang aku lupa akan statusku. Aku pergi ke suatu toko dan orang-orang yang tidak aku kenal mengajakku berbicara, lalu “Ah, iya benar!”, barulah aku ingat.

Sampai sekarang? Ha2..
Yamashita: Yeah. Bahkan saat menonton DVD konserku, aku kadang-kadang berpikir, “Aku berdiri sendirian di tengah-tengah panggung konser yang sangat besar”. Tapi jika aku takut, aku tidak akan bisa melakukannya, jadi aku mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya (rasa takut itu, -z-), ha2.. Hal seperti itu terasa normal dan aku ingin tetap seperti itu. Jika aku tidak begitu, aku akan kehilangan objektivitasku. Karena rasa takut itu normal, bahkan jika aku sendiri yang merasakannya, aku bisa menjadi sadar jika ada hal-hal yang aneh. Kalau aku berlebihan berpikir bahwa aku ini seorang bintang, aku yakin aku pasti tidak akan lagi bisa mengatakan hal-hal yang kurasa aneh. “Itu keren sekali! Tentu saja itu keren!”, itulah yang mungkin akan selalu terucap.

Menarik sekali! Jadi kau hanya menjadi dirimu yang biasa.
Yamashita: Tentu saja. Tapi aku sering sekali dibilang, “Orang yang aneh.”

Tipe orang yang tidak bisa ditebak, ha2.. Karena kau selalu terlihat cool dan memiliki banyak ciri khas.
Yamashita: Aku sering dibilang seperti itu. Aku tidak memikirkan apa pun dan tidak memiliki maksud buruk. Sungguh, aku ini memang aneh, ha2.. Itulah kenapa beberapa orang tidak mengerti diriku. Aku hanya merasa bahwa inilah diriku, seseorang yang memiliki mimpi yang besar, dan sebuah tujuan dalam hidupku, jadi aku hidup apa adanya. Dan akhirnya, bisa mencapai impianku adalah hal yang terbaik.

Sekarang, konkritnya, apa yang ingin kau lakukan?
Yamashita: Jika tentang pekerjaan, aku ingin konser lagi. Seperti yang diduga, aku kembali ke asal. Aku menyukai akting juga, tapi ketika aku masuk Johnnys, apa yang aku mulai dan terus aku lakukan selama ini adalah menari dan tampil di konser. Selama aku bisa menari, aku akan terus melakukannya.

Translated from: suketeru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar