Sabtu, 07 November 2009

Seventeen 0409 Volume 57: Gambaran [November 2009]

 
Bagaimana rasanya berpikir sebelum kamu bertindak? Yamapi berbagi pemikirannya tentang bagaimana orang lain melihatnya. Apa yang dapat terjadi padanya ketika setiap saat dia menginginkan untuk menjadi yang terbaik? Kita tentunya ingin tahu lebih banyak tentang apa yang ingin dia capai seutuhnya.





Menurutku menciptakan gambaran itu penting. Bagiku, diriku yang ideal, yang aku impikan di masa depan, adalah berdiri di panggung yang besar. Jika kau bisa membayangkan gambaran itu di dalam hatimu dan berpikir, “Itu sungguh bisa terjadi,” tentunya hal itu akan menjadi nyata. Sebaliknya, hal-hal yang tidak bisa kau bayangkan, tidak peduli seberapa keras pun kau berusaha, mungkin masih jauh dari dirimu yang sekarang. Untuk pembaca Seventeen: gambarkan dirimu berada di sekolah yang kau impikan ketika kau belajar untuk ujian masuk, atau bayangkan momen kemenangan saat kau memenangkan suatu permainan. Lalu, rasakan adanya kekuatan misterius yang datang dan membawamu satu langkah lebih maju dalam mencapai tujuanmu menjadi seseorang yang kau impikan.
          Kadang-kadang kita menilai orang dengan perkiraan, kan? Aku punya pengalaman di mana kesan pertamaku terhadap seseorang adalah kelihatannya dia tidak disukai, tapi setelah berbicara dengannya akhirnya aku menyadari bahwa dia orang yang baik. Walaupun kesan pertama tidak selalu tepat, namun meninggalkan pengaruh jangka panjang dalam caramu melihat seseorang. Ketika aku menyadari bahwa aku salah menilai seseorang, aku mengakuinya dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh, “Awalnya aku pikir kau orang yang tidak menyenangkan, maaf!” Biasanya mereka membalas dengan, “Maaf, aku juga, ha2..!”
          Secara pribadi, aku tidak terlalu terganggu tentang bagaimana orang lain berpikir tentangku. Kadang-kadang ada yang mengatakan padaku kalau aku yang sesungguhnya ternyata berbeda dengan gambaran yang aku tunjukkan, tapi sebagai responnya aku hanya merasa seperti, “benarkah?” Namun, prinsip utama tetap berlanjut: aku ingin melahirkan kesenangan kepada orang-orang yang sudah mendukungku. Mungkin ada orang-orang yang sebenarnya mengingat karakter yang aku mainkan di drama daripada diriku sendiri. Sebagai aktor, aku sungguh senang jika karakter yang aku mainkan meninggalkan kesan yang mendalam. Ketika aku masih kecil, aku juga berpikir bahwa aktor yang berperan jahat adalah sungguh-sungguh orang jahat, ha2.. Sampai sekarang aku diberi peran yang berbeda dan orang-orang yang berbeda memberikan komentar bergantung pada peran apa yang aku mainkan. Ketika aku berakting di Code Blue, aku berhadapan dengan banyak sekali rumah sakit. Semua perawat dan staf rumah sakit terkesan dan aku banyak mendapat perhatian. Drama ini tentang kedokteran jadi kelihatannya banyak orang dari dunia medis yang menontonnya, dan aku sangat berterima kasih pada mereka. Banyak pria yang menonton Proposal Daisakusen, dan banyak anak muda yang menonton Buzzer Beat. Aku sangat senang ketika untuk pertama kalinya seorang teman meng-sms-ku dan mengatakan, “Dramanya menarik!” Belakangan ini, aku merasa cerita komedi lebih diterima daripada cerita cinta standar. Aku bisa berbicara tentang Buzzer Beat sekarang karena sudah selesai tayang, tapi kalau mau jujur, butuh banyak keberanian untuk menampilkan cerita yang sederhana dan berhubungan dengan hal-hal yang baik. Tapi sebagai hasilnya, orang-orang dari Fuji TV memuji kami dengan mengatakan, “Pemirsa muda dari getsu-kyuu (hari Senin pukul 9 malam) kembali!” Bagi kalian yang telah menantikan dan menonton Buzzer Beat, terima kasih banyak!
          Aku telah berbicara tentang akting, tapi menulis lagu juga mewakili konsep penggambaran juga. Contohnya, menulis lirik seperti “langit biru musim panas (summer blue sky)” tidak berarti apa-apa kecuali kau bisa menciptakan gambaran yang rasional tentangnya. Di dalam kepalaku, aku membangun gambaran tentang orang seperti apa yang akan berada dalam lagu. Dalam hal ini, aku membayangkan orang dalam lirik memberikan perasaan seperti akan memberi bunga matahari dan sejenisnya. Lalu aku menerjemahkannya dalam bentuk kata-kata, dan kadang-kadang aku langsung menulisnya agar aku tidak lupa.
          Juga ada waktu ketika aku melihat sesosok bernyanyi di atas panggung dalam mimpiku. Mungkinkah karena selama menonton DVD musik, aku tanpa sadar berpikir, “jika aku melakukan ini...”? Sejujurnya, aku suka melihat dan mencontoh aspek-aspek dari performer yang menurutku keren, dan mendapat ciri yang bagus dari mereka. Aku ingin melihat dan belajar hal-hal berbeda. Aku ingin lihat banyak hal dengan mata kepalaku sendiri. Sama dengan memasak, kan? Jika kau tidak pernah mencontoh masakan yang enak, maka tidak akan pernah bisa memasak makanan yang lezat. Dalam hal yang sama, jika kita tidak pernah tahu apa yang orang-orang bilang fantastik, maka kita tidak akan pernah tahu bagaimana menggugah hati para penonton. Ketika aku masih junior, kami diberi kesempatan untuk menonton beberapa penampilan sebagai bahan pembelajaran; sayangnya, mereka tidak terlalu memberikan pengaruh padaku. Tapi jika aku menontonnya sekarang, aku memiliki pemikiran yang berbeda tentangnya, kan? Karena aku akan punya ‘koleksi mereka’ di dalam diriku, pemikiran yang aku ubah dari diriku yang sebelumnya, dan menurutku aku bisa termotivasi. Di luar dunia musik dan entertaiment, aku juga tertarik pada seni dan tradisi internasional. Aku ingin melihat piramida Mesir dan sejenisnya. Dengan mata kepalaku sendiri, aku ingin melihat hal-hal yang menurut banyak orang luar biasa. Lalu, aku akan mengerti kenapa orang-orang mengatakan itu luar biasa.

Gambaran mewakili pemikiran. Karenanya, jika mungkin, lebih baik tidak membawa gambaran yang buruk. Sangat tidak menyenangkan dan menghabiskan waktu, kan? Jika seseorang hidup dengan pemikiran positif, setiap hari tentunya akan lebih menyenangkan, kau akan lebih dekat dengan tujuan yang ingin kau capai, dan berbagai masalah akan berjalan menuju arah yang baik.

seventeen_0409@lj





Tidak ada komentar:

Posting Komentar